BIMBINGAN KONSELING PRIBADI
1.
Pengertian
Pribadi Yang Dewasa
Menjadi pribadi dewasa bukanlah sesuatu yang bisa anda
peroleh secara instan. Pribadi dewasa sering di sebut juga sebagai pribadi yang
banyak makan asam garam. Artinya Ia mempunyai berbagai macam pengalaman hidup
yang mengajarnya atau membuatnya dewasa matang dan bijaksana (Suharyo, 1999).
Dewasa itu sendiri sebenarnya memilki cakupan yang
sangat luas, karena melibatkan aspek fisik dan kematangan psikogis. Umumnya
seseorang di katakatan dewasa apabila ia memilki fisik dan memilki kematangan
berpikir orang dewasa. Namun ada kalanya kita melihat suatu fenomena yang
berbeda, ada beberapa orang yang secara fisik belum dewasa tapi memiliki pola
pikir seperti orang dewasa, sebaliknya sering juga kita melihat secara fisik
orang dewasa tapi pemikirannya masih seperti anak-anak. Jika melihat fenomena
semacam ini terkdang muncul pemikiran “bagaimanasih ciri orang di katakan
dewasa?
Ciri-ciri seseorang di katakan dewasa :
Untuk bisa memahami ciri orang dewasa Singgih D.
Gunarso (2002) menjelaskan seorang dewasa adalah seorang yang secara kronologis
telah memperoleh perkembangan yang adekuat dalam segi fisiologis, seksual,
kognitif dan perkembangan ego. Ciri-ciri orang dewasa adalah:
- Memiliki kesanggupan untuk
memberikan respons secara berbeda kaitannya dengan kebutuhan dan
faktor-faktor luar yang bekerja (operating) dalam situasinya.
- Menyelurkan ketegangan, impuls,
dan perilakunya keperilaku konstruktif dan mengarahkan perilakunya kearah
tercapainya tujuan jangka panjang yang positif, mempertahankan
sensitivitas dasar, keterbukaan, kekuatan emosional yang mengarahkan
derajat kepuasan yang tinggidan kesenangan masa remaja akhir.
- Sehungngan dengan orang tua dan
teman sebaya, membentuk pola interdependent, saling tergantung, timbale
balik, sanggup menyakinkan dan memperngaruhi serta menerusakan perannya
dan berespons secara fleksibel.
- Dipuaskan oleh dan memperolah
rasa senang dari status dan pekerjaannya, melanjutkan perkembangan serta
memperluas kesanggupan ketrampilan dari susut pandang, belajar mengenal
miliknya sendiri dan keterbatasannya serta mencari kompromi dan
penyelesaian kreatif
- Merasa biasa dengan realitas
dalam banyak aspek, telah belajar berhubungan secara efektif dengan orang
dari semua umur dan memperlakukan dirinya serta orang lain dengan rasa
hormat, respek, sabar dan humor
- Nilai dan pertimbagan
alternative serta akibat dari perbuatannya mendapatkan cara pengalaman
bagi masyarakat, bangsa dan perikemanusiaan.
- Merasa ada satu kesatuan dan
puas terhadap dirinya dengan nilai-nilai dan idealism hidup dirinya yang
berkaitan dengan nilai-nilai idealism yang sudah di tanamkan.
Sedangkan menurut Doni Koesoema dalam bukunya
pendidikan karakter di zaman keblinger menjelaskan individu bertumbuh secara
dewasa dan memilki otonomi mengatur dan menguasai diri sendiri jika ia mampu
menerima diri apa adanya (Self-acceptance). Menerima diri merupakan
langkah awal bagi pertumbuhan individu agar dapat menjadi semakin kompeten
secara profsional.
Dari
pengertian pripadi yang dewasa dan pengertian dewasa menurut para ahli diatas
dapat disimpulkan bahwa pengertian pribadi yang dewasa adalah
bila kita telah mampu membuat
keputusan dan bertanggung jawab secara mandiri baik secara fisik maupun psikis.
Kalau kita memiliki pribadi dewasa maka kita dapat berfikir
secara logis, pandai mempertimbangkan segala sesuatu dengan adil, terbuka,
dapat menilai semua pengalaman hidup,
memiliki perasaan simpatik pada orang lain, mampu mengendalikan emosi, lebih
tenang dan pandai dalam menghadapi kesulitan dan persolan hidup yang menimpa
diri kita, sebab segalanya akan kita serahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan disertai ikhtiar
menurut kemampuan kita
sendiri.
2.
Cara
menjadi pribadi yang dewasa
Untuk
menjadi seorang yang memiliki kepribadian dewasa dan melepaskan sifat
kekanak-kanakan tidaklah semudah yang dibayangkan. Kita diharuskan untuk
menghadapi pengalaman hidup yang manis dan pahit yang dapat memahat sifat
kedewasaan kita dan menghilangkan sifat kekanak-kanakan kita. Yang perlu
diingat adalah menjadi pribadi dewasa bukanlah perkara umur yang tua, melainkan
sifat dan pribadi kita yang mencerminkan apakah kita dewasa atau masih
kekanak-kanakan..
Karena itu untuk menjadikan diri
kita memiliki pribadi yang dewasa adalah dengan cara menciptakannya atas dasar
kesadaran diri dan kemauan untuk menjadi pribadi dewasa. Artinya kita harus
belajar untuk menjadi dewasa, hal ini dapat kita lakukan dengan cara : belajar
dari pengalaman-pengalaman dalam kehidupan kita sebagai materi pembelajaran
menuju kepribadian yang matang. Dari cara kita menyikapi setiap masalah yang
sedang kita hadapi atau mengambil hikmah dari masalah orang lain itu juga
merupakan upaya kita untuk menjadikan diri kita menjadi pribadi yang dewasa.
3. Tujuan memiliki sifat yang dewasa
Secara umum orang yang memiliki sifat
yang dewasa dapat dilihat
melalui
gejala-gejala kepribadiannya, yaitu:
1) Telah mampu mandiri
2) Dapat mengambil keputusan batin sendiri atas perbuatannya
3) Memiliki pandangan hidup, dan prinsip hidup yang pasti dan tetap
4) Kesanggupan untuk ikut serta secara konstruktif pada matra sosio cultural
5) Kesadaran akan norma-norma
6) Menunjukkan hubungan pribadi dengan norma-norma.
Sebagai orang yang memiliki sifat dewasa harus memperlihatkan bahwa ia mampu mandiri, tidak tergantung kepada orang lain. Ia harus mampu membentuk dirinya sendiri. Dia juga bukan saja dituntut bertanggung jawab terhadap orang lain, namun dituntut pula bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Tanggung jawab ini didasarkan atas kebebasan yang ada pada dirinya untuk memilih perbuatan yang terbaik menurutnya. Apa yang dilakukannya menjadi teladan bagi masyarakat.
1) Telah mampu mandiri
2) Dapat mengambil keputusan batin sendiri atas perbuatannya
3) Memiliki pandangan hidup, dan prinsip hidup yang pasti dan tetap
4) Kesanggupan untuk ikut serta secara konstruktif pada matra sosio cultural
5) Kesadaran akan norma-norma
6) Menunjukkan hubungan pribadi dengan norma-norma.
Sebagai orang yang memiliki sifat dewasa harus memperlihatkan bahwa ia mampu mandiri, tidak tergantung kepada orang lain. Ia harus mampu membentuk dirinya sendiri. Dia juga bukan saja dituntut bertanggung jawab terhadap orang lain, namun dituntut pula bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Tanggung jawab ini didasarkan atas kebebasan yang ada pada dirinya untuk memilih perbuatan yang terbaik menurutnya. Apa yang dilakukannya menjadi teladan bagi masyarakat.
Dari
uraian diatas dapat dinyatakan bahwa tujuan memiliki sifat yang dewasa adalah agar
kita mampu mandiri, dapat mengambil keputusan sendiri, menjadi lebih sabar, tidak berlebihan dalam
mengekspresikan emosi (tepat dalam mengekspresikan emosi), pandai mengelola
hubungan dengan orang lain juga mempunyai kemampuan untuk memecahkan berbagai masalah dengan bijakasana, apakah itu dalam keluarga, hubungan dengan orang lain, dalam pekerjaan dan
lainnya.
4. Penyebab memiliki sifat dewasa
Semakin bertambahnya usia seseorang, sifat
kekanak-kanakan sudah seharusnya hilang dan berubah menjadi sifat kedewasaan.
Namun, sifat kekanak-kanakan ini terkadang masih saja melekat pada pribadi
seseorang walaupun usianya sudah terbilang tua. Sifat kekanak-kanakan ini
terkadang bisa membuat orang-orang disekitar kita merasa risih dan juga sebal dengan
kelakuan kita. Sifat kekanak-kanakan sangat wajar jika dimiliki orang anak
kecil atau seseorang yang masih diusia belia dan remaja. Namun, jika sifat kekanak-kanakan
ini masih melekat hingga usia yang sudah mapan akan sangat terlihat aneh.
Untuk
menjadi seorang yang memiliki kepribadian dewasa dan melepaskan sifat
kekanak-kanakan tidaklah semudah yang dibayangkan. Kita diharuskan untuk
menghadapi pengalaman hidup yang manis dan pahit yang dapat memahat sifat
kedewasaan kita dan menghilangkan sifat kekanak-kanakan kita. Yang perlu
diingat adalah menjadi pribadi dewasa bukanlah perkara umur yang tua, melainkan
sifat dan pribadi kita yang mencerminkan apakah kita dewasa atau masih
kekanakan.
Ciri-ciri orang yang memiliki sifat kekanak-kanakan adalah sebagai
berikut :
1. Sifat manja dan egoismenya sangat tinggi.
2. Selalu memikirkan diri sendiri.
3. Tidak bertanggung jawab terhadap sesuatu yang telah dilakukan atau yang
sudah menjadi kewajibannya.
4. Selalu mengeluh tentang sesuatu yang membuatnya repot atau membuatnya
tidak nyaman.
5. Hidup dengan dunia yang diimpikannya dan tidak menyadari dunia disekitarnya
6. Selalu berpangku tangan sehingga menjadi
benalu bagi teman atau keluarganya.
7. Mudah marah.
8. Selalu merasa dirinya sempurna dan tidak mau
kalah dengan orang lain.
9. Sering merasa iri dengan orang lain.
10. Memiliki impian yang diinginkan tapi malas
untuk menggapainya.
11. Selalu ingin bersenang-senang didalam
hidupnya.
12. Plin-plan dan tidak berpendirian.
Sifat-sifat
kekanak-kanakan diatas akan sangat menggangu dan dapat merugikan diri sendiri.
Oleh karena itu jika sudah merasa umur bertambah tua, maka hendaklah kita
menghilangkan sifat-sifat kekanak-kanakan kita.
Karena itu kita dalam mengararungi
kehidupan mendatang tidak dapat terus menerus atau selamanya menggantungkan
diri kita pada orang lain. Kita perlu hidup mandiri untuk memecahkan berbagai
masalah kehidupan, kita perlu bertanggung jawab, kita perlu mengambil keputusan
yang bijak dan lain-lain.
5. Manfaat memiliki sifat dewasa
Orang
yang tidak memiliki sifat dewasa akan kelihatan manja dan egois, selalu
memetingkan diri sendiri, tidak memiliki tanggung jawab, ia selalu mengeluh
dalam mengarungi kehidupan ini, ia selalu menggantungkan orang lain dalam
kehidupannya, bahkan ia ingin selalu menang sendiri, ia juga selalu iri dengan
keberhasilan orang lain, hidupnya dibayangi dengan mimpi-mimpi yang tidak
menjadi kenyataan.
Karena itu manfaatnya bila kita memiliki sifat
dewasa adalah untuk menjadikan diri kita memiliki pribadi
yang lebih baik, baik itu mengenai cara berpikir, cara memandang hidup, cara menghargai orang lain (dari orang
yg lebih tua, seumuran bahkan yg lebih muda), cara berbicara dan tingkah laku dsb. Disamping itu dengan sifat dewasa kita bisa
menerima semua kekurangan, baik kekurangan diri pribadi atau orang lain tapi kita tetap berusaha untuk
memperbaikinya.
6. Ciri-ciri pribadi yang dewasa
Dewasa banyak
diartikan secara berbeda-beda oleh setiap orang. Hal ini karena
dilatarbelakangi oleh berbagai faktor yang membentuk kepribadiannya, keluarga,
pendidikan, lingkungan dan wawasan. Ada yang mengartikan bahwa dewasa adalah
saat kita menjadi lebih sabar, tidak berlebihan dalama mengekspresikan emosi
(tepat dalam mengekspresikan emosi), pandai mengelola hubungan dengan orang lain
juga mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah dengan bijakasana, entah itu
dalam keluarga, hubungan intrapersonal, pekerjaan dan lainnya.
Ciri khas dewasa diawali dengan Diam Aktif
yaitu kemampuan untuk menahan diri dalam
berkomentar. Orang yang memiliki kedewasaan
dapat dilihat dari sikap dan kemampuannya dalam mengendalikan lisannya, seorang
anak kecil, apa yang dia lihat biasanya selalu dikomentari.
Orang tua yang kurang dewasa mulutnya sangat sering berbunyi, semua hal dikomentari.,ketika dia melihat sesuatu langsung dipastikan akan dikomentari,ketika menonton televisi misalnya ; komentar dia akan mengalahkan suara dari televisi yang dia tonton .
Ciri kedewasaan selanjutnya dapat dilihat dari Empati.
Anak-anak biasanya belum dapat meraba perasaan orang lain, orang yang bertambah umurnya tetapi tidak dapat meraba perasaan orang lain berarti belum dapat disebut dewasa. Kedewasan seseorang dapat dilihat dari keberanian melihat dan meraba perasaan orang lain. Seorang ibu yang dewasa dan bijaksana dapat dilihat dari sikap terhadap pembantunya yaitu tidak semena-mena menyuruh, walaupun sudah merasa menggajinya tetapi bukan berarti berkuasa,bukankah di kantor ketika lembur pasti ingin dibayar overtime ? tetapi pembantu lembur tidak ada overtime ? semakin orang hanya mementingkan perasaannya saja maka akan semakin tidak bijaksana. Semakin orang bisa meraba penderitaan orang lain Insya Allah akan semakin bijak. Percaya deh tidak akan bijaksana orang yang hidupnya hanya memikirkan dan mementingkan perasaannya sendiri.
Orang yang dewasa, selalu hati-hati dalam bertindak.
Orang yang dewasa benar-benar berhitung tidak hanya dari benda, tapi dari waktu ; tiap detik,tiap tutur kata. Orang yang bersikap atau memiliki kepribadian dewasa dapat dilihat dalam kehati-hatian memilih kata, mengambil keputusan,mengambil sikap, karena orang yang tidak dewasa cenderung untuk bersikap ceroboh.
Ciri lain adalah sabar,
dalam situasi sesulit apapun lebih tenang,mantap dan stabil.
seseorang yang dewasa benar-benar mempunyai sikap yang amanah, memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab. Untuk melihat kedewasaan seseorang dapat dilihat dari kemampuannya bertanggungjawab.
Orang tua yang kurang dewasa mulutnya sangat sering berbunyi, semua hal dikomentari.,ketika dia melihat sesuatu langsung dipastikan akan dikomentari,ketika menonton televisi misalnya ; komentar dia akan mengalahkan suara dari televisi yang dia tonton .
Ciri kedewasaan selanjutnya dapat dilihat dari Empati.
Anak-anak biasanya belum dapat meraba perasaan orang lain, orang yang bertambah umurnya tetapi tidak dapat meraba perasaan orang lain berarti belum dapat disebut dewasa. Kedewasan seseorang dapat dilihat dari keberanian melihat dan meraba perasaan orang lain. Seorang ibu yang dewasa dan bijaksana dapat dilihat dari sikap terhadap pembantunya yaitu tidak semena-mena menyuruh, walaupun sudah merasa menggajinya tetapi bukan berarti berkuasa,bukankah di kantor ketika lembur pasti ingin dibayar overtime ? tetapi pembantu lembur tidak ada overtime ? semakin orang hanya mementingkan perasaannya saja maka akan semakin tidak bijaksana. Semakin orang bisa meraba penderitaan orang lain Insya Allah akan semakin bijak. Percaya deh tidak akan bijaksana orang yang hidupnya hanya memikirkan dan mementingkan perasaannya sendiri.
Orang yang dewasa, selalu hati-hati dalam bertindak.
Orang yang dewasa benar-benar berhitung tidak hanya dari benda, tapi dari waktu ; tiap detik,tiap tutur kata. Orang yang bersikap atau memiliki kepribadian dewasa dapat dilihat dalam kehati-hatian memilih kata, mengambil keputusan,mengambil sikap, karena orang yang tidak dewasa cenderung untuk bersikap ceroboh.
Ciri lain adalah sabar,
dalam situasi sesulit apapun lebih tenang,mantap dan stabil.
seseorang yang dewasa benar-benar mempunyai sikap yang amanah, memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab. Untuk melihat kedewasaan seseorang dapat dilihat dari kemampuannya bertanggungjawab.
Adapun ciri-ciri pribadi yang
dewasa adalah :
a. Menghargai
orang lain
b. Sabar
c. Penuh
daya tahan
d. Sanggup
mengambil keputusan
e. Menyenangi
pekerjaan
f. Menerima
tanggung jawab
g. Percaya
pada diri sendiri
h. Memiliki
rasa humor
i. Memiliki
kepribadian yang utuh
j. Seimbang
Bagus arikelnya mbak
BalasHapusSalam
perumahan bersubsidi di lamongan
perumahan di lamongan
Bagus arikelnya mbak
BalasHapusSalam
perumahan bersubsidi di lamongan
perumahan di lamongan