Kamis, 21 Maret 2013

TUGAS

BIMBINGAN KONSELING PRIBADI

1.    Pengertian Pribadi Yang Dewasa
Menjadi pribadi dewasa bukanlah sesuatu yang bisa anda peroleh secara instan. Pribadi dewasa sering di sebut juga sebagai pribadi yang banyak makan asam garam. Artinya Ia mempunyai berbagai macam pengalaman hidup yang mengajarnya atau membuatnya dewasa matang dan bijaksana (Suharyo, 1999).
Dewasa itu sendiri sebenarnya memilki cakupan yang sangat luas, karena melibatkan aspek fisik dan kematangan psikogis. Umumnya seseorang di katakatan dewasa apabila ia memilki fisik dan memilki kematangan berpikir orang dewasa. Namun ada kalanya kita melihat suatu fenomena yang berbeda, ada beberapa orang yang secara fisik belum dewasa tapi memiliki pola pikir seperti orang dewasa, sebaliknya sering juga kita melihat secara fisik orang dewasa tapi pemikirannya masih seperti anak-anak. Jika melihat fenomena semacam ini terkdang muncul pemikiran “bagaimanasih ciri orang di katakan dewasa?
Ciri-ciri seseorang di katakan dewasa :
Untuk bisa memahami ciri orang dewasa Singgih D. Gunarso (2002) menjelaskan seorang dewasa adalah seorang yang secara kronologis telah memperoleh perkembangan yang adekuat dalam segi fisiologis, seksual, kognitif dan perkembangan ego. Ciri-ciri orang dewasa adalah:
  1. Memiliki kesanggupan untuk memberikan respons secara berbeda kaitannya dengan kebutuhan dan faktor-faktor luar yang bekerja (operating) dalam situasinya.
  2. Menyelurkan ketegangan, impuls, dan perilakunya keperilaku konstruktif dan mengarahkan perilakunya kearah tercapainya tujuan jangka panjang yang positif, mempertahankan sensitivitas dasar, keterbukaan, kekuatan emosional yang mengarahkan derajat kepuasan yang tinggidan kesenangan masa remaja akhir.
  3. Sehungngan dengan orang tua dan teman sebaya, membentuk pola interdependent, saling tergantung, timbale balik, sanggup menyakinkan dan memperngaruhi serta menerusakan perannya dan berespons secara fleksibel.
  4. Dipuaskan oleh dan memperolah rasa senang dari status dan pekerjaannya, melanjutkan perkembangan serta memperluas kesanggupan ketrampilan dari susut pandang, belajar mengenal miliknya sendiri dan keterbatasannya serta mencari kompromi dan penyelesaian kreatif
  5. Merasa biasa dengan realitas dalam banyak aspek, telah belajar berhubungan secara efektif dengan orang dari semua umur dan memperlakukan dirinya serta orang lain dengan rasa hormat, respek, sabar dan humor
  6. Nilai dan pertimbagan alternative serta akibat dari perbuatannya mendapatkan cara pengalaman bagi masyarakat, bangsa dan perikemanusiaan.
  7. Merasa ada satu kesatuan dan puas terhadap dirinya dengan nilai-nilai dan idealism hidup dirinya yang berkaitan dengan nilai-nilai idealism yang sudah di tanamkan.
Sedangkan menurut Doni Koesoema dalam bukunya pendidikan karakter di zaman keblinger menjelaskan individu bertumbuh secara dewasa dan memilki otonomi mengatur dan menguasai diri sendiri jika ia mampu menerima diri apa adanya (Self-acceptance). Menerima diri merupakan langkah awal bagi pertumbuhan individu agar dapat menjadi semakin kompeten secara profsional.
Dari pengertian pripadi yang dewasa dan pengertian dewasa menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pribadi yang dewasa adalah bila kita telah mampu membuat keputusan dan bertanggung jawab secara mandiri baik secara fisik maupun psikis. Kalau kita memiliki pribadi dewasa maka kita dapat berfikir secara logis, pandai mempertimbangkan segala sesuatu dengan adil, terbuka, dapat menilai semua pengalaman hidup, memiliki perasaan simpatik pada orang lain, mampu mengendalikan emosi, lebih tenang dan pandai dalam menghadapi kesulitan dan persolan hidup yang menimpa diri kita, sebab segalanya akan kita serahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan disertai ikhtiar menurut kemampuan kita sendiri.

2.    Cara menjadi pribadi yang dewasa
Untuk menjadi seorang yang memiliki kepribadian dewasa dan melepaskan sifat kekanak-kanakan tidaklah semudah yang dibayangkan. Kita diharuskan untuk menghadapi pengalaman hidup yang manis dan pahit yang dapat memahat sifat kedewasaan kita dan menghilangkan sifat kekanak-kanakan kita. Yang perlu diingat adalah menjadi pribadi dewasa bukanlah perkara umur yang tua, melainkan sifat dan pribadi kita yang mencerminkan apakah kita dewasa atau masih kekanak-kanakan..

Karena itu untuk menjadikan diri kita memiliki pribadi yang dewasa adalah dengan cara menciptakannya atas dasar kesadaran diri dan kemauan untuk menjadi pribadi dewasa. Artinya kita harus belajar untuk menjadi dewasa, hal ini dapat kita lakukan dengan cara : belajar dari pengalaman-pengalaman dalam kehidupan kita sebagai materi pembelajaran menuju kepribadian yang matang. Dari cara kita menyikapi setiap masalah yang sedang kita hadapi atau mengambil hikmah dari masalah orang lain itu juga merupakan upaya kita untuk menjadikan diri kita menjadi pribadi yang dewasa.

3.    Tujuan memiliki sifat yang dewasa
Secara umum orang yang memiliki sifat yang dewasa dapat dilihat melalui gejala-gejala kepribadiannya, yaitu:
1) Telah mampu mandiri
2) Dapat mengambil keputusan batin sendiri atas perbuatannya
3) Memiliki pandangan hidup, dan prinsip hidup yang pasti dan tetap
4) Kesanggupan untuk ikut serta secara konstruktif pada matra sosio cultural
5) Kesadaran akan norma-norma
6) Menunjukkan hubungan pribadi dengan norma-norma.

Sebagai
orang yang memiliki sifat dewasa harus memperlihatkan bahwa ia mampu mandiri, tidak tergantung kepada orang lain. Ia harus mampu membentuk dirinya sendiri. Dia juga bukan saja dituntut bertanggung jawab terhadap orang lain, namun dituntut pula bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Tanggung jawab ini didasarkan atas kebebasan yang ada pada dirinya untuk memilih perbuatan yang terbaik menurutnya. Apa yang dilakukannya menjadi teladan bagi masyarakat.
Dari uraian diatas dapat dinyatakan bahwa tujuan memiliki sifat yang dewasa adalah agar kita mampu mandiri, dapat mengambil keputusan sendiri, menjadi lebih sabar, tidak berlebihan dalam mengekspresikan emosi (tepat dalam mengekspresikan emosi), pandai mengelola hubungan dengan orang lain juga mempunyai kemampuan untuk memecahkan berbagai masalah dengan bijakasana, apakah itu dalam keluarga, hubungan dengan orang lain, dalam pekerjaan dan lainnya.

4.    Penyebab memiliki sifat dewasa
Semakin bertambahnya usia seseorang, sifat kekanak-kanakan sudah seharusnya hilang dan berubah menjadi sifat kedewasaan. Namun, sifat kekanak-kanakan ini terkadang masih saja melekat pada pribadi seseorang walaupun usianya sudah terbilang tua. Sifat kekanak-kanakan ini terkadang bisa membuat orang-orang disekitar kita merasa risih dan juga sebal dengan kelakuan kita. Sifat kekanak-kanakan sangat wajar jika dimiliki orang anak kecil atau seseorang yang masih diusia belia dan remaja. Namun, jika sifat kekanak-kanakan ini masih melekat hingga usia yang sudah mapan akan sangat terlihat aneh.
Untuk menjadi seorang yang memiliki kepribadian dewasa dan melepaskan sifat kekanak-kanakan tidaklah semudah yang dibayangkan. Kita diharuskan untuk menghadapi pengalaman hidup yang manis dan pahit yang dapat memahat sifat kedewasaan kita dan menghilangkan sifat kekanak-kanakan kita. Yang perlu diingat adalah menjadi pribadi dewasa bukanlah perkara umur yang tua, melainkan sifat dan pribadi kita yang mencerminkan apakah kita dewasa atau masih kekanakan.


Ciri-ciri orang yang memiliki sifat kekanak-kanakan adalah sebagai berikut :

1.  Sifat manja dan egoismenya sangat tinggi.
2.  Selalu memikirkan diri sendiri.
3.  Tidak bertanggung jawab terhadap sesuatu yang telah dilakukan atau yang sudah menjadi kewajibannya.
4.  Selalu mengeluh tentang sesuatu yang membuatnya repot atau membuatnya tidak nyaman.
5.  Hidup dengan dunia yang diimpikannya dan tidak menyadari dunia disekitarnya
6.  Selalu berpangku tangan sehingga menjadi benalu bagi teman atau keluarganya.
7.  Mudah marah.
8.  Selalu merasa dirinya sempurna dan tidak mau kalah dengan orang lain.
9.  Sering merasa iri dengan orang lain.
10. Memiliki impian yang diinginkan tapi malas untuk menggapainya.
11. Selalu ingin bersenang-senang didalam hidupnya.
12. Plin-plan dan tidak berpendirian.

Sifat-sifat kekanak-kanakan diatas akan sangat menggangu dan dapat merugikan diri sendiri. Oleh karena itu jika sudah merasa umur bertambah tua, maka hendaklah kita menghilangkan sifat-sifat kekanak-kanakan kita.

            Karena itu kita dalam mengararungi kehidupan mendatang tidak dapat terus menerus atau selamanya menggantungkan diri kita pada orang lain. Kita perlu hidup mandiri untuk memecahkan berbagai masalah kehidupan, kita perlu bertanggung jawab, kita perlu mengambil keputusan yang bijak dan lain-lain.

5.    Manfaat memiliki sifat dewasa

Orang yang tidak memiliki sifat dewasa akan kelihatan manja dan egois, selalu memetingkan diri sendiri, tidak memiliki tanggung jawab, ia selalu mengeluh dalam mengarungi kehidupan ini, ia selalu menggantungkan orang lain dalam kehidupannya, bahkan ia ingin selalu menang sendiri, ia juga selalu iri dengan keberhasilan orang lain, hidupnya dibayangi dengan mimpi-mimpi yang tidak menjadi kenyataan.
 Karena itu manfaatnya bila kita memiliki sifat dewasa adalah untuk menjadikan diri kita memiliki pribadi yang lebih baik, baik itu mengenai cara berpikir, cara memandang hidup, cara menghargai orang lain (dari orang yg lebih tua, seumuran bahkan yg lebih muda), cara berbicara dan tingkah laku dsb. Disamping itu dengan sifat dewasa kita bisa menerima semua kekurangan, baik kekurangan diri pribadi atau orang lain tapi kita tetap berusaha untuk memperbaikinya.

6.    Ciri-ciri pribadi yang dewasa
Dewasa banyak diartikan secara berbeda-beda oleh setiap orang. Hal ini karena dilatarbelakangi oleh berbagai faktor yang membentuk kepribadiannya, keluarga, pendidikan, lingkungan dan wawasan. Ada yang mengartikan bahwa dewasa adalah saat kita menjadi lebih sabar, tidak berlebihan dalama mengekspresikan emosi (tepat dalam mengekspresikan emosi), pandai mengelola hubungan dengan orang lain juga mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah dengan bijakasana, entah itu dalam keluarga, hubungan intrapersonal, pekerjaan dan lainnya.
Ciri khas dewasa diawali dengan Diam Aktif
yaitu kemampuan untuk menahan diri dalam berkomentar. Orang yang memiliki kedewasaan dapat dilihat dari sikap dan kemampuannya dalam mengendalikan lisannya, seorang anak kecil, apa yang dia lihat biasanya selalu dikomentari.
Orang tua yang kurang dewasa mulutnya sangat sering berbunyi, semua hal dikomentari.,ketika dia melihat sesuatu langsung dipastikan akan dikomentari,ketika menonton televisi misalnya ; komentar dia akan mengalahkan suara dari televisi yang dia tonton .

Ciri kedewasaan selanjutnya dapat dilihat dari Empati.
Anak-anak biasanya belum dapat meraba perasaan orang lain, orang yang bertambah umurnya tetapi tidak dapat meraba perasaan orang lain berarti belum dapat disebut dewasa. Kedewasan seseorang dapat dilihat dari keberanian melihat dan meraba perasaan orang lain. Seorang ibu yang dewasa dan bijaksana dapat dilihat dari sikap terhadap pembantunya yaitu tidak semena-mena menyuruh, walaupun sudah merasa menggajinya tetapi bukan berarti berkuasa,bukankah di kantor ketika lembur pasti ingin dibayar overtime ? tetapi pembantu lembur tidak ada overtime ? semakin orang hanya mementingkan perasaannya saja maka akan semakin tidak bijaksana. Semakin orang bisa meraba penderitaan orang lain Insya Allah akan semakin bijak. Percaya deh tidak akan bijaksana orang yang hidupnya hanya memikirkan dan mementingkan perasaannya sendiri.

Orang yang dewasa, selalu hati-hati dalam bertindak.
Orang yang dewasa benar-benar berhitung tidak hanya dari benda, tapi dari waktu ; tiap detik,tiap tutur kata. Orang yang bersikap atau memiliki kepribadian dewasa dapat dilihat dalam kehati-hatian memilih kata, mengambil keputusan,mengambil sikap, karena orang yang tidak dewasa cenderung untuk bersikap ceroboh.

Ciri lain adalah sabar,
dalam situasi sesulit apapun lebih tenang,mantap dan stabil.
seseorang yang dewasa benar-benar mempunyai sikap yang amanah, memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab. Untuk melihat kedewasaan seseorang dapat dilihat dari kemampuannya bertanggungjawab.
Adapun ciri-ciri pribadi yang dewasa adalah :
a.    Menghargai orang lain
b.    Sabar
c.    Penuh daya tahan
d.    Sanggup mengambil keputusan
e.    Menyenangi pekerjaan
f.     Menerima tanggung jawab
g.    Percaya pada diri sendiri
h.    Memiliki rasa humor
i.      Memiliki kepribadian yang utuh
j.      Seimbang


2 komentar: