Team teaching atau pengajaran
beregu dapat didefinisikan sebagai kelompok yang beranggotakan dua orang
guru atau lebih yang bekerja sama untuk merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi pembelajaran bagi kelompok peserta didik yang sama. Quinn dan
Kanter (1984) sebagaimana dikutif Karin Goetz menjelaskan bahwa
pengajaran tim dapat berlangsung apabila kerja sama tim antara dua pendidik
yang berkualifikasi sama.
Dalam
kebersamaan itu mereka membuat perencanaan pembelajaran, bersama-sama
menyajikan materi, dan bersama-sama pula melakukan evaluasi, remedial dan
pengayaan. Kerja sama dilakukan dengan membagi tanggung jawab dan peran
yang jelas dalam mencapai tujuan yang lebih baik daripada pembelajaran yang
ditangani sendiri.
Pengajaran
tim atau beregu menurut Karin Goetz dapat dibagi dalam dua kategori besar
yaitu:
- Kategori A: Kerja sama dua pendidik atau lebih yang mengajar siswa yang sama pada saat yang bersamaan di kelas yang sama.
- Kategori B: Kerja sama dua pendidik atau lebih yang bekerja tidak selalu mengajar kelompok siswa yang sama dan tidak selalu pada waktu yang sama.
Pada
kategori A ketika tim pendidik mengajarkan kelompok siswa yang sama maka
ada sejumlah peran yang berbeda yang mungkin harus guru laksanakan. Pada
kategori pengajaran tim biasanya melibatkan kombinasi dari model ini sesuai
dengan kepribadian, filsafat atau kekuatan dari tim guru serta kepribadian dan
kekuatan dari peserta didik. Ada pun variasi kegiatan menurut Karin Goetz
meliputi kegiatan seperti di bawah ini.
- Pengajaran Tim Tradisional: Dalam hal ini, para guru aktif berbagi tugas, materi, dan membangun keterampilan untuk semua siswa. Contoh, seorang guru dapat menyajikan materi baru untuk para siswa sedangkan guru lainnya membangun peta konsep yang ditayangkan untuk membantu siswa yang sedang mendengarkan presentasi guru.
- Pengajaran Kolaborasi: pengalaman akademis ini menggambarkan situasi pengajaran tim tradisional. Pada model ini guru bekerja sama dalam menyampaikan tujuan, materi dan menerapkan strategi pembelajarn dengan bertukar dan mendiskusikan ide-ide dan teori di depan peserta didik. Tim guru bekerja sama dalam kelompok belajar dengan menggunakan teknik pembelajaran seperti pada kelompok kecil, diskusi yang dipimpin oleh siswa ataupun oleh guru.
- Pendukung Tim Pengajaran: Kondisi ini terjadi ketika salah satu guru bertanggung jawab untuk mengajarkan materi kepada siswa, sedangkan guru lainnya memerankan tugas tindak lanjut seperti menjelaskan lebih lanjut, membantu siswa mengerjakan pekerjaan lanjutan, dan memantau kompetensi siswa dalam mengerjakan tugas sesuai instruksi.
- Pembelajaran Paralel: Dalam kerja sama ini, kelas dibagi menjadi dua kelompok dan setiap guru bertanggung jawab untuk mengajar bahan yang sama kelompok yang lebih kecil kelompoknya lebih kecil. Model ini biasanya digunakan bersama dengan bentuk-bentuk pengajaran tim, dan ideal untuk situasi ketika siswa terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah, sebagai fasilitator guru dapat berkelana dan memberikan dukungan individual kepada siswa.
Pembelajaran
kategori B terdiri dari berbagai model pengajaran tim dengan model kerja sama
yang tidak selalu mengajarkan kelompok siswa yang sama juga tidak pada waktu
yang sama. Kategori pengajaran tim seperti ini dapat dibagi dalam berbagai
bentuk kerja sama:
- Anggota tim bertemu untuk berbagi ide dan sumber daya tetapi berfungsi secara independen. Contoh, dalam satu semester guru tampil di kelas sendirian, dapat tampil di kelas yang sama, materi yang berbeda, namun mengajar dengan menggunakan rencana pembelajaran yang telah disepakti bersama. Diskusi antara anggota tim berlangsung dalam perencangan kurikulum secara bersama-sama. Anggota tim guru berbagi ide dan sumber daya tapi selain mengajar mandiri. Versi pembelajaran kooperatif seperti ini memerlukan pertemuan mingguan dan berbagai sumber belajar dan sumber daya lain. Tujuan dari pertemuan mingguan untuk membahas konsep-konsep yang akan dibahas pada minggu berikutnya di kelas, untuk menyajikan materi, cara-cara mengajar, menilai konsep yang akan diajarkan, dan untuk berbagi ide-ide baru dalam mendorong peningkatan hasil belajar siswa.
- Tim pendidik berbagai sumber belajar dan materi pelajaran: Dalam tim kerja sama ini guru mengajar kelas mandiri, tetapi bahan-bahan, sumber daya, materi, rencana pelajaran, buku pelajaran tambahan, alat peraga, model latihan, dan instrumen evaluasi berbagi di antara anggota tim.
- Satu orang rencana kegiatan pembelajaran untuk seluruh tim. Model ini tidak mengambil keuntungan penuh dari konsep tim. Pelaksanaannya berkembang dengan cara menggabungkan ide-ide individu. Kadang-kadang, karena keterbatasan waktu bisa terjadi satu orang merancang program untuk digunakan semua anggota tim.
- Berbagi Tugas Perencanaan: pembelajaran dirancang bersama, masing-masing instruktur mengajar di kelas berbeda, bahkan dapat di sekolah yang berbeda, namun dirancang bersama-sama dengan cara menggabungkan tugas tiap individu menjadi dokumen bersama setelah dibahas bersama-sama.
Kedua
kategori itu menggambarkan pengaturan tugas yang jelas kepada anggota tim.
Jenis pembagian tugas bergantung pada penetapan pilihan kategori oleh tim.
Kesamaan yang mendasar dalam seluruh kategori adalah, anggota tim bertukar ide,
berdiskusi, dan merumuskan tujuan, menetapkan target mutu dalam bentuk
indikator pencapaian kompetensi (IPK), menetapkan instrumen evaluasi,
menetapkan materi pelajaran, menetapkan strategi pembelajaran, menetapkan
strategi pelaksanaan evaluasi pembelajran, menetapkan strategi remedial dan
pengayaan.
Strategi
khusus dalam pelaksanaan model Pengajaran Tim Tradisional anggota tim
berbagi tugas dalam pelaksanaan kegiatan bersama. Model ini cocok untuk tim
yang memenuhi kewajiban pelaksanaan tugas bersama seperti untuk pemenuhan
persyaratan sertifikasi guru.
Model 1:
Pembagian
tugas pada setiap kategori berbeda-beda dan dapat dilakukan atas persetujuan
bersama dengan mempertimbangkan tujuan, target, dan strategi yang akan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Adminstrasi
Kelengkapan
administrasi team teaching sebagai bukti fisik memenuhi kewajiban guru
mengajar yang perlu sekolah siapkan sebagai berikut.
- Surat keputusan pembagian tugas yang ditetapkan kepala sekolah.
- Dalam surat keputusan perlu ditetapkan kewajiban yang harus dipenuhi oleh tim dan anggota tim sebagai bahan pertanggungjawaban tim dalam melaksanakan tugas.
- Jadwal mengajar.
- Dokumen Rencana Kegiatan Tim dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pebelajaran serta rincian pembagian tugas masing-masing.
- Agenda kelas atau lembar bukti fisik pelaksanaan tugs dalam kelas yang ditandatangani oleh anggota tim.
- Catatan kegiatan pembelajaran yang ditandatangani oleh anggota tim.
- Hasil evaluasi pembelajaran yang dilaporkan dan ditandatangani olen seluruh anggota tim.
Harapan
Terhadap Pengajaran Beregu (Team Teaching)
Tim mengajar
merupakan salah satu metode untuk menguatka daya dieksplorasi guru
dan siswa sehingga dapat belajar dan bekarja lebih cepat. Banyak keluhan
guru yang menghadapi siswa terlalu banyak dalam kelas dan kelebihan guru
sehingga tidak mendapatkan tugas 24 jam. Dan, secara teknis kedua masalah
terjawab dengan melaksanakan team teaching.
Pekerjaan
yang dilakukan sendiri-sendiri dengan pekerjaan yang dilakukan bersama-sama
dalam satu tim secara teori harus jauh lebih baik dalam bentuk tim yang
menghasilakan keuntungan lebih banyak. Oleh karena itu, harapan yang lebih
tinggi digantungkan pada team teaching seharusnya lebih tinggi, tim
bekerja kompak dan terorganisir.
Daftar
Pustaka:
Karin
Goetz., 2011, Prespective on Team Teaching,
http://people.ucalgary.ca/~egallery/goetz.html
Janel Flynn,
2011, What is Team Teaching?
http://www.ehow.com/about
4651920 what-team-teaching.html
Yeni
Artiningsih, 2008. Team Teaching,
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/28/team-teaching/