Kamis, 21 Maret 2013

TUGAS

BIMBINGAN KONSELING PRIBADI

1.    Pengertian Pribadi Yang Dewasa
Menjadi pribadi dewasa bukanlah sesuatu yang bisa anda peroleh secara instan. Pribadi dewasa sering di sebut juga sebagai pribadi yang banyak makan asam garam. Artinya Ia mempunyai berbagai macam pengalaman hidup yang mengajarnya atau membuatnya dewasa matang dan bijaksana (Suharyo, 1999).
Dewasa itu sendiri sebenarnya memilki cakupan yang sangat luas, karena melibatkan aspek fisik dan kematangan psikogis. Umumnya seseorang di katakatan dewasa apabila ia memilki fisik dan memilki kematangan berpikir orang dewasa. Namun ada kalanya kita melihat suatu fenomena yang berbeda, ada beberapa orang yang secara fisik belum dewasa tapi memiliki pola pikir seperti orang dewasa, sebaliknya sering juga kita melihat secara fisik orang dewasa tapi pemikirannya masih seperti anak-anak. Jika melihat fenomena semacam ini terkdang muncul pemikiran “bagaimanasih ciri orang di katakan dewasa?
Ciri-ciri seseorang di katakan dewasa :
Untuk bisa memahami ciri orang dewasa Singgih D. Gunarso (2002) menjelaskan seorang dewasa adalah seorang yang secara kronologis telah memperoleh perkembangan yang adekuat dalam segi fisiologis, seksual, kognitif dan perkembangan ego. Ciri-ciri orang dewasa adalah:
  1. Memiliki kesanggupan untuk memberikan respons secara berbeda kaitannya dengan kebutuhan dan faktor-faktor luar yang bekerja (operating) dalam situasinya.
  2. Menyelurkan ketegangan, impuls, dan perilakunya keperilaku konstruktif dan mengarahkan perilakunya kearah tercapainya tujuan jangka panjang yang positif, mempertahankan sensitivitas dasar, keterbukaan, kekuatan emosional yang mengarahkan derajat kepuasan yang tinggidan kesenangan masa remaja akhir.
  3. Sehungngan dengan orang tua dan teman sebaya, membentuk pola interdependent, saling tergantung, timbale balik, sanggup menyakinkan dan memperngaruhi serta menerusakan perannya dan berespons secara fleksibel.
  4. Dipuaskan oleh dan memperolah rasa senang dari status dan pekerjaannya, melanjutkan perkembangan serta memperluas kesanggupan ketrampilan dari susut pandang, belajar mengenal miliknya sendiri dan keterbatasannya serta mencari kompromi dan penyelesaian kreatif
  5. Merasa biasa dengan realitas dalam banyak aspek, telah belajar berhubungan secara efektif dengan orang dari semua umur dan memperlakukan dirinya serta orang lain dengan rasa hormat, respek, sabar dan humor
  6. Nilai dan pertimbagan alternative serta akibat dari perbuatannya mendapatkan cara pengalaman bagi masyarakat, bangsa dan perikemanusiaan.
  7. Merasa ada satu kesatuan dan puas terhadap dirinya dengan nilai-nilai dan idealism hidup dirinya yang berkaitan dengan nilai-nilai idealism yang sudah di tanamkan.
Sedangkan menurut Doni Koesoema dalam bukunya pendidikan karakter di zaman keblinger menjelaskan individu bertumbuh secara dewasa dan memilki otonomi mengatur dan menguasai diri sendiri jika ia mampu menerima diri apa adanya (Self-acceptance). Menerima diri merupakan langkah awal bagi pertumbuhan individu agar dapat menjadi semakin kompeten secara profsional.
Dari pengertian pripadi yang dewasa dan pengertian dewasa menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pribadi yang dewasa adalah bila kita telah mampu membuat keputusan dan bertanggung jawab secara mandiri baik secara fisik maupun psikis. Kalau kita memiliki pribadi dewasa maka kita dapat berfikir secara logis, pandai mempertimbangkan segala sesuatu dengan adil, terbuka, dapat menilai semua pengalaman hidup, memiliki perasaan simpatik pada orang lain, mampu mengendalikan emosi, lebih tenang dan pandai dalam menghadapi kesulitan dan persolan hidup yang menimpa diri kita, sebab segalanya akan kita serahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan disertai ikhtiar menurut kemampuan kita sendiri.

2.    Cara menjadi pribadi yang dewasa
Untuk menjadi seorang yang memiliki kepribadian dewasa dan melepaskan sifat kekanak-kanakan tidaklah semudah yang dibayangkan. Kita diharuskan untuk menghadapi pengalaman hidup yang manis dan pahit yang dapat memahat sifat kedewasaan kita dan menghilangkan sifat kekanak-kanakan kita. Yang perlu diingat adalah menjadi pribadi dewasa bukanlah perkara umur yang tua, melainkan sifat dan pribadi kita yang mencerminkan apakah kita dewasa atau masih kekanak-kanakan..

Karena itu untuk menjadikan diri kita memiliki pribadi yang dewasa adalah dengan cara menciptakannya atas dasar kesadaran diri dan kemauan untuk menjadi pribadi dewasa. Artinya kita harus belajar untuk menjadi dewasa, hal ini dapat kita lakukan dengan cara : belajar dari pengalaman-pengalaman dalam kehidupan kita sebagai materi pembelajaran menuju kepribadian yang matang. Dari cara kita menyikapi setiap masalah yang sedang kita hadapi atau mengambil hikmah dari masalah orang lain itu juga merupakan upaya kita untuk menjadikan diri kita menjadi pribadi yang dewasa.

3.    Tujuan memiliki sifat yang dewasa
Secara umum orang yang memiliki sifat yang dewasa dapat dilihat melalui gejala-gejala kepribadiannya, yaitu:
1) Telah mampu mandiri
2) Dapat mengambil keputusan batin sendiri atas perbuatannya
3) Memiliki pandangan hidup, dan prinsip hidup yang pasti dan tetap
4) Kesanggupan untuk ikut serta secara konstruktif pada matra sosio cultural
5) Kesadaran akan norma-norma
6) Menunjukkan hubungan pribadi dengan norma-norma.

Sebagai
orang yang memiliki sifat dewasa harus memperlihatkan bahwa ia mampu mandiri, tidak tergantung kepada orang lain. Ia harus mampu membentuk dirinya sendiri. Dia juga bukan saja dituntut bertanggung jawab terhadap orang lain, namun dituntut pula bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Tanggung jawab ini didasarkan atas kebebasan yang ada pada dirinya untuk memilih perbuatan yang terbaik menurutnya. Apa yang dilakukannya menjadi teladan bagi masyarakat.
Dari uraian diatas dapat dinyatakan bahwa tujuan memiliki sifat yang dewasa adalah agar kita mampu mandiri, dapat mengambil keputusan sendiri, menjadi lebih sabar, tidak berlebihan dalam mengekspresikan emosi (tepat dalam mengekspresikan emosi), pandai mengelola hubungan dengan orang lain juga mempunyai kemampuan untuk memecahkan berbagai masalah dengan bijakasana, apakah itu dalam keluarga, hubungan dengan orang lain, dalam pekerjaan dan lainnya.

4.    Penyebab memiliki sifat dewasa
Semakin bertambahnya usia seseorang, sifat kekanak-kanakan sudah seharusnya hilang dan berubah menjadi sifat kedewasaan. Namun, sifat kekanak-kanakan ini terkadang masih saja melekat pada pribadi seseorang walaupun usianya sudah terbilang tua. Sifat kekanak-kanakan ini terkadang bisa membuat orang-orang disekitar kita merasa risih dan juga sebal dengan kelakuan kita. Sifat kekanak-kanakan sangat wajar jika dimiliki orang anak kecil atau seseorang yang masih diusia belia dan remaja. Namun, jika sifat kekanak-kanakan ini masih melekat hingga usia yang sudah mapan akan sangat terlihat aneh.
Untuk menjadi seorang yang memiliki kepribadian dewasa dan melepaskan sifat kekanak-kanakan tidaklah semudah yang dibayangkan. Kita diharuskan untuk menghadapi pengalaman hidup yang manis dan pahit yang dapat memahat sifat kedewasaan kita dan menghilangkan sifat kekanak-kanakan kita. Yang perlu diingat adalah menjadi pribadi dewasa bukanlah perkara umur yang tua, melainkan sifat dan pribadi kita yang mencerminkan apakah kita dewasa atau masih kekanakan.


Ciri-ciri orang yang memiliki sifat kekanak-kanakan adalah sebagai berikut :

1.  Sifat manja dan egoismenya sangat tinggi.
2.  Selalu memikirkan diri sendiri.
3.  Tidak bertanggung jawab terhadap sesuatu yang telah dilakukan atau yang sudah menjadi kewajibannya.
4.  Selalu mengeluh tentang sesuatu yang membuatnya repot atau membuatnya tidak nyaman.
5.  Hidup dengan dunia yang diimpikannya dan tidak menyadari dunia disekitarnya
6.  Selalu berpangku tangan sehingga menjadi benalu bagi teman atau keluarganya.
7.  Mudah marah.
8.  Selalu merasa dirinya sempurna dan tidak mau kalah dengan orang lain.
9.  Sering merasa iri dengan orang lain.
10. Memiliki impian yang diinginkan tapi malas untuk menggapainya.
11. Selalu ingin bersenang-senang didalam hidupnya.
12. Plin-plan dan tidak berpendirian.

Sifat-sifat kekanak-kanakan diatas akan sangat menggangu dan dapat merugikan diri sendiri. Oleh karena itu jika sudah merasa umur bertambah tua, maka hendaklah kita menghilangkan sifat-sifat kekanak-kanakan kita.

            Karena itu kita dalam mengararungi kehidupan mendatang tidak dapat terus menerus atau selamanya menggantungkan diri kita pada orang lain. Kita perlu hidup mandiri untuk memecahkan berbagai masalah kehidupan, kita perlu bertanggung jawab, kita perlu mengambil keputusan yang bijak dan lain-lain.

5.    Manfaat memiliki sifat dewasa

Orang yang tidak memiliki sifat dewasa akan kelihatan manja dan egois, selalu memetingkan diri sendiri, tidak memiliki tanggung jawab, ia selalu mengeluh dalam mengarungi kehidupan ini, ia selalu menggantungkan orang lain dalam kehidupannya, bahkan ia ingin selalu menang sendiri, ia juga selalu iri dengan keberhasilan orang lain, hidupnya dibayangi dengan mimpi-mimpi yang tidak menjadi kenyataan.
 Karena itu manfaatnya bila kita memiliki sifat dewasa adalah untuk menjadikan diri kita memiliki pribadi yang lebih baik, baik itu mengenai cara berpikir, cara memandang hidup, cara menghargai orang lain (dari orang yg lebih tua, seumuran bahkan yg lebih muda), cara berbicara dan tingkah laku dsb. Disamping itu dengan sifat dewasa kita bisa menerima semua kekurangan, baik kekurangan diri pribadi atau orang lain tapi kita tetap berusaha untuk memperbaikinya.

6.    Ciri-ciri pribadi yang dewasa
Dewasa banyak diartikan secara berbeda-beda oleh setiap orang. Hal ini karena dilatarbelakangi oleh berbagai faktor yang membentuk kepribadiannya, keluarga, pendidikan, lingkungan dan wawasan. Ada yang mengartikan bahwa dewasa adalah saat kita menjadi lebih sabar, tidak berlebihan dalama mengekspresikan emosi (tepat dalam mengekspresikan emosi), pandai mengelola hubungan dengan orang lain juga mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah dengan bijakasana, entah itu dalam keluarga, hubungan intrapersonal, pekerjaan dan lainnya.
Ciri khas dewasa diawali dengan Diam Aktif
yaitu kemampuan untuk menahan diri dalam berkomentar. Orang yang memiliki kedewasaan dapat dilihat dari sikap dan kemampuannya dalam mengendalikan lisannya, seorang anak kecil, apa yang dia lihat biasanya selalu dikomentari.
Orang tua yang kurang dewasa mulutnya sangat sering berbunyi, semua hal dikomentari.,ketika dia melihat sesuatu langsung dipastikan akan dikomentari,ketika menonton televisi misalnya ; komentar dia akan mengalahkan suara dari televisi yang dia tonton .

Ciri kedewasaan selanjutnya dapat dilihat dari Empati.
Anak-anak biasanya belum dapat meraba perasaan orang lain, orang yang bertambah umurnya tetapi tidak dapat meraba perasaan orang lain berarti belum dapat disebut dewasa. Kedewasan seseorang dapat dilihat dari keberanian melihat dan meraba perasaan orang lain. Seorang ibu yang dewasa dan bijaksana dapat dilihat dari sikap terhadap pembantunya yaitu tidak semena-mena menyuruh, walaupun sudah merasa menggajinya tetapi bukan berarti berkuasa,bukankah di kantor ketika lembur pasti ingin dibayar overtime ? tetapi pembantu lembur tidak ada overtime ? semakin orang hanya mementingkan perasaannya saja maka akan semakin tidak bijaksana. Semakin orang bisa meraba penderitaan orang lain Insya Allah akan semakin bijak. Percaya deh tidak akan bijaksana orang yang hidupnya hanya memikirkan dan mementingkan perasaannya sendiri.

Orang yang dewasa, selalu hati-hati dalam bertindak.
Orang yang dewasa benar-benar berhitung tidak hanya dari benda, tapi dari waktu ; tiap detik,tiap tutur kata. Orang yang bersikap atau memiliki kepribadian dewasa dapat dilihat dalam kehati-hatian memilih kata, mengambil keputusan,mengambil sikap, karena orang yang tidak dewasa cenderung untuk bersikap ceroboh.

Ciri lain adalah sabar,
dalam situasi sesulit apapun lebih tenang,mantap dan stabil.
seseorang yang dewasa benar-benar mempunyai sikap yang amanah, memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab. Untuk melihat kedewasaan seseorang dapat dilihat dari kemampuannya bertanggungjawab.
Adapun ciri-ciri pribadi yang dewasa adalah :
a.    Menghargai orang lain
b.    Sabar
c.    Penuh daya tahan
d.    Sanggup mengambil keputusan
e.    Menyenangi pekerjaan
f.     Menerima tanggung jawab
g.    Percaya pada diri sendiri
h.    Memiliki rasa humor
i.      Memiliki kepribadian yang utuh
j.      Seimbang


Rabu, 13 Maret 2013

KETRAMPILA SMP dan SMA

Mata Pelajaran Keterampilan untuk Sekolah Menengah Atas

A.  Latar Belakang

Usaha mengembangkan manusia berkualitas yang siap menghadapi berbagai tantangan hidup dimulai sedini mungkin melalui pendidikan. Kegiatan pendidikan diberikan antara lain melalui sejumlah mata pelajaran yang dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan bervariasi bagi peserta didik. Tidak semua lulusan SMA/MA/SMALB melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, sebagian diantaranya harus memasuki dunia kerja. Oleh sebab itu mata pelajaran keterampilan perlu diberikan pada peserta didik di tingkat SMA/MA/SMALB. Mata pelajaran Keterampilan diarahkan agar peserta didik dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skills) yang meliputi keterampilan personal, sosial, vokasional, dan akademik. Penekanan jenis keterampilan yang dipilih oleh satuan pendidikan perlu mempertimbangkan minat dan bakat peserta didik serta potensi lokal, lingkungan budaya, kondisi ekonomi dan kebutuhan daerah.
Keterampilan personal dan sosial diperlukan oleh seluruh peserta didik, keterampilan akademik diperlukan oleh mereka yang akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan keterampilan vokasional diperlukan oleh mereka yang akan memasuki dunia kerja. Keterampilan vokasional memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat dalam berbagai pengalaman apresiasi dan berkreasi untuk menghasilkan suatu karya yang bermanfaat langsung bagi kehidupan peserta didik.  Seluruh aktivitas pembelajaran memberikan bekal kepada peserta didik agar adaptif, kreatif dan inovatif melalui pengalaman belajar yang menekankan pada aktivitas fisik dan aktivitas mental. Peserta didik melakukan interaksi dengan produk kerajinan dan teknologi yang ada di lingkungannya untuk dapat menciptakan berbagai jenis produk kerajinan maupun produk teknologi.
Orientasi pembelajaran Keterampilan vokasional adalah memfasilitasi pengalaman emosi, intelektual, fisik, persepsi, sosial, estetika, artistik dan kreativitas peserta didik dengan melakukan aktivitas apresiasi dan kreasi terhadap berbagai produk. Kegiatan ini dimulai dari mengidentifikasi potensi di sekitar peserta didik untuk diubah menjadi produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Pembelajaran dirancang secara sistematis melalui tahapan meniru, memodifikasi, dan mengubah fungsi produk yang ada menuju produk baru yang lebih bermanfaat.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar berikut merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diberikan oleh sekolah/madrasah. Setiap satuan pendidikan dapat menawarkan pelajaran keterampilan lain yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik serta potensi lokal, lingkungan budaya, kondisi ekonomi dan kebutuhan daerah, dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan sendiri.

 

B.  Tujuan

Mata pelajaran Keterampilan vokasional bertujuan agar peserta didik memmiliki kemampuan sebagai berikut.
Mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan membuat berbagai produk kerajinan dan produk teknologi yang berguna bagi kehidupan manusia
Memiliki rasa estetika, apresiasi terhadap produk kerajinan, produk teknologi, dan artefak dari berbagai wilayah Nusantara maupun dunia
Mampu mengidentifikasi potensi daerah setempat yang dapat dikembangkan melalui kegiatan kerajinan dan pemanfaatan teknologi sederhana
Memiliki sikap profesional dan kewirausahaan.

C.  Ruang Lingkup

Mata pelajaran Keterampilan vokasional meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
  1. Keterampilan kerajinan
  2. Pemanfaatan teknologi sederhana yang meliputi teknologi rekayasa, teknologi budidaya dan teknologi pengolahan
  3. Kewirausahaan.
Struktur pengetahuan dalam mata pelajaran Keterampilan terdiri dari jenis, bentuk, cara kerja dan fungsi kerajinan dan teknologi. Pembelajaran mata pelajaran ini berintegrasi dengan pengetahuan yang telah diperoleh peserta didik dalam mata pelajaran lain.


D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Kelas   X,  Semester 1           

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kerajinan

1.   Mengapresiasi benda kerajinan tapestry
1.1           Mengenal berbagai produk kerajinan tapestry
1.2           Mengapresiasi keterampilan teknis kerajinan tapestry

2.   Membuat benda kerajinan tapestry
2.1     Merencanakan prosedur kerja pembuatan benda  kerajinan dengan teknik tapestry




2.2     Mendesain kerajinan tapestry untuk fungsi ekspresi/hias
2.3     Membuat benda kerajinan tapestry untuk fungsi ekspresi/hias
2.4           Membuat kemasan benda kerajinan tapestry untuk dipamerkan atau dijual

Teknologi Rekayasa

3.   Mengapresiasi karya teknologi rekayasa

3.1     Mengenal berbagai tempat hewan ais yang sehat
3.2     Mengapresiasi keterampilan teknis pembuatan produk tempat hewan air yang sehat

4.   Menciptakan karya teknologi rekayasa
4.1    Merencanakan prosedur kerja pembuatan tempat hewan air sehat

4.2          Membuat tempat hewan air sehat








Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Teknologi Budidaya

Mengapresiasi karya budidaya




5.1           Mengenal berbagai produk budidaya unggas potong
5.2     Mengapresiasi keterampilan teknis budidaya unggas potong
6.   Melaksanakan teknologi budidaya
6.1    Merencanakan budidaya unggas potong
6.2        Memelihara unggas potong

Teknologi Pengolahan

7. Mengapresiasi karya teknologi pengolahan

7.1     Mengenal produk pengawetan dengan pengasapan
7.2     Mengapresiasi keterampilan teknis produk pengawetan dengan pengasapan

Menerapkan karya teknologi pengolahan

8.1    Merencanakan prosedur kerja pembuatan makanan jadi atau setengah jadi dengan teknik pengawetan dengan pengasapan

8.2    Membuat produk makanan jadi atau setengah jadi dengan teknik pengawetan dengan pengasapan

8.3    Membuat kemasan produk pengawetan dengan pengasapan sehingga siap dipamerkan dan dijual



           



Kelas   X,  Semester 2          

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kerajinan

9.   Mengapresiasi benda kerajinan dengan teknik pembentukan manual
9.1           Mengenal berbagai produk kerajinan dengan teknik pembentukan manual
9.2           Mengapresiasi keterampilan teknis kerajinan dengan teknik pembentukan manual

Membuat benda kerajinan dengan teknik pembentukan manual


10.1   Merencanakan prosedur kerja pembuatan benda  kerajinan dengan teknik dengan teknik pembentukan manual
10.2   Mendesain kerajinan dengan teknik pembentukan manual untuk fungsi ekspresi/hias
10.3   Membuat benda kerajinan dengan teknik pembentukan manual untuk fungsi ekspresi/hias
10.4       Membuat kemasan benda kerajinan dengan teknik pembentukan manual untuk dipamerkan atau dijual

Teknologi Rekayasa

11. Mengapresiasi karya teknologi rekayasa

11.1   Mengenal berbagai tempat hewan darat yang sehat
11.2   Mengapresiasi keterampilan teknis pembuatan produk tempat hewan darat yang sehat

12. Menciptakan karya teknologi rekayasa
12.1   Merencanakan prosedur kerja pembuatan tempat hewan darat sehat

12.2      Membuat tempat hewan darat sehat





Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Teknologi Budidaya

Mengapresiasi karya budidaya

13.1   Mengenal berbagai produk budidaya unggas hias
13.2   Mengapresiasi keterampilan teknis budidaya unggas hias
14. Melaksanakan teknologi budidaya
14.1   Merencanakan budidaya unggas hias
14.2   Memelihara unggas hias

Teknologi Pengolahan

15. Mengapresiasi karya teknologi pengolahan

15.1       Mengenal produk pengawetan dengan menggunakan uap dari bahan hewani
15.2       Mengapresiasi keterampilan teknis produk pengawetan dengan menggunakan uap dari bahan hewani

16. Menerapkan karya teknologi pengolahan
16.1   Merencanakan prosedur kerja pembuatan makanan jadi atau setengah jadi dengan teknik pengawetan dengan menggunakan uap dari bahan hewani

16.2   Membuat produk makanan jadi atau setengah jadi dengan teknik pengawetan dengan menggunakan uap dari bahan hewani

16.3   Membuat kemasan produk pengawetan dengan menggunakan uap sehingga siap dipamerkan dan dijual


           



           




Kelas   XI, Semester  1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kerajinan

Mengapresiasi benda kerajinan dengan teknik celup ikat dan atau teknik batik

1.1  Mengenal berbagai produk kerajinan dengan teknik celup ikat dan atau teknik batik
1.2  Mengapresiasi keterampilan teknis kerajinan dengan teknik celup ikat dan atau teknik batik

Membuat benda kerajinan dengan teknik celup ikat dan atau teknik batik


2.1 Merencanakan prosedur kerja pembuatan benda  kerajinan dengan teknik celup ikat dan atau teknik batik
2.2 Mendesain kerajinan dengan teknik celup ikat dan atau teknik batik untuk fungsi ekspresi/hias
2.3 Membuat benda kerajinan dengan teknik celup ikat dan atau teknik batik untuk fungsi ekspresi/hias
2.4  Membuat kemasan benda kerajinan dengan teknik celup ikat dan atau teknik batik untuk dipamerkan atau dijual
Teknologi Rekayasa

3.   Mengapresiasi karya teknologi rekayasa

3.1 Mengenal berbagai produk benda konstruksi sederhana
3.2 Mengapresiasi keterampilan teknis pembuatan produk benda konstruksi sederhana

4.   Menciptakan karya teknologi rekayasa
4.1 Merencanakan prosedur kerja pembuatan miniatur benda konstruksi sederhana

4.2 Membuat produk benda konstruksi sederhana









Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Teknologi Budidaya

5.   Mengapresiasi karya budidaya



5.1 Mengenal berbagai produk budidaya tanaman hias
5.2 Mengapresiasi keterampilan teknis budidaya tanaman hias
6.   Melaksanakan teknologi budidaya

6.1 Merencanakan budidaya tanaman hias
6.2 Merawat tanaman hias
Teknologi Pengolahan

7.   Mengapresiasi karya teknologi pengolahan

7.1  Mengenal produk bahan padat dengan teknik fermentasi
7.2  Mengapresiasi keterampilan teknis fermentasi bahan padat

8.   Menerapkan karya teknologi pengolahan
8.1 Merencanakan prosedur kerja pembuatan produk bahan padat dengan teknik fermentasi

8.2.Membuat produk bahan padat dengan teknik fermentasi

8.3 Membuat kemasan produk bahan padat dengan teknik fermentasi sehingga siap dipamerkan dan dijual


           
           


           

Kelas   XI, Semester   2        

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kerajinan

Mengapresiasi benda kera-jinan dengan menggunakan bahan keras alami dengan berbagai teknik

9.1       Mengenal berbagai produk kerajinan dengan menggunakan bahan keras alami dengan berbagai teknik
9.2       Mengapresiasi keterampilan teknis kerajinan dengan menggunakan bahan keras alami dengan berbagai teknik

Membuat benda kerajinan dengan menggunakan bahan keras alami dengan berbagai teknik




10.1 Merencanakan prosedur kerja pembuatan benda  kerajinan dengan menggunakan bahan keras alami dengan berbagai teknik
10.2 Mendesain kerajinan dengan teknik celup ikat dan atau teknik batik untuk fungsi ekspresi/hias
10.3 Membuat benda kerajinan dengan menggunakan bahan keras alami dengan berbagai teknik untuk fungsi ekspresi/hias
10.4   Membuat kemasan benda kerajinan dengan menggunakan bahan keras alami dengan berbagai teknik untuk dipamerkan atau dijual

Teknologi Rekayasa

11. Mengapresiasi karya teknologi rekayasa


11.1 Mengenal berbagai produk benda konstruksi yang lebih kompleks
11.2  Mengapresiasi keterampilan teknis pembuatan produk benda konstruksi yang lebih kompleks

12. Menciptakan karya teknologi rekayasa
12.1 Merencanakan prosedur kerja pembuatan miniatur benda konstruksi yang lebih kompleks

12.2 Membuat produk benda konstruksi yang lebih kompleks

Teknologi Budidaya

Mengapresiasi karya budidaya



13.1 Mengenal berbagai produk budidaya tanaman hias dengan menggunakan berbagai media
13.2 Mengapresiasi keterampilan teknis budidaya tanaman hias dengan menggunakan berbagai media

14. Melaksanakan teknologi budidaya
14.1  Merencanakan budidaya tanaman hias dengan menggunakan berbagai media

14.2  Merawat tanaman hias dengan menggunakan berbagai media

Teknologi Pengolahan

15. Mengapresiasi karya teknologi pengolahan



15.1  Mengenal produk bahan cair/kental dengan teknik fermentasi
15.2  Mengapresiasi keterampilan teknis fermentasi bahan cair/kental
16. Menerapkan karya teknologi pengolahan

16.1 Merencanakan prosedur kerja pembuatan produk bahan cair/kental dengan teknik fermentasi

16.2  Membuat produk bahan cair/kental dengan teknik fermentasi



           
           
                       






Kelas   XII,  Semester   1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kerajinan

1.   Mengapresiasi benda kera-jinan dengan menggunakan teknik potong sambung dan atau teknik potong konstruksi

1.1 Mengenal berbagai produk kerajinan dengan menggunakan teknik potong sambung dan atau teknik potong konstruksi
1.2  Mengapresiasi keterampilan teknis kerajinan dengan menggunakan teknik potong sam-bung dan atau teknik potong konstruksi

2.   Membuat benda kerajinan dengan menggunakan teknik potong sambung dan atau teknik potong konstruksi


2.1  Merencanakan prosedur kerja pembuatan benda  kerajinan dengan menggunakan teknik potong sambung dan atau teknik potong konstruksi
2.2  Mendesain kerajinan dengan teknik potong sambung dan atau teknik potong konstruksi untuk fungsi ekspresi/hias
2.3  Membuat benda kerajinan dengan menggunakan teknik potong sambung dan atau teknik potong konstruksi untuk fungsi ekspresi/hias
2.4  Membuat kemasan benda kerajinan dengan menggunakan teknik potong sambung dan atau teknik potong konstruksi untuk dipamerkan atau dijual

Teknologi Rekayasa

3.   Mengapresiasi karya teknologi rekayasa


3.1  Mengenal berbagai produk alat transportasi
3.2  Mengapresiasi keterampilan teknis pembuatan produk alat transportasi
4.   Menciptakan karya teknologi rekayasa
4.1  Merencanakan prosedur kerja pembuatan alat transportasi mainan
4.2  Membuat produk alat transportasi mainan


Teknologi Budidaya

5. Mengapresiasi karya budidaya
5.1  Mengenal berbagai produk budidaya ikan hias air tawar dalam aquarium
5.2  Mengapresiasi keterampilan teknis budidaya ikan hias air tawar dalam aquarium

6.   Melaksanakan teknologi budidaya
6.1  Merencanakan budidaya ikan hias air tawar dalam aquarium

6.2    Memelihara ikan hias air tawar dalam aquarium

Teknologi Pengolahan

7.   Mengapresiasi karya teknologi pengolahan
7.1 Mengenal produk makanan dengan teknik daur ulang
7.2   Mengapresiasi keterampilan teknis makanan dengan teknik daur ulang

8.   Menerapkan karya teknologi pengolahan
8.1  Merencanakan prosedur kerja pembuatan produk makanan dengan teknik daur ulang

8.2  Membuat produk makanan dengan teknik daur ulang

8.3  Membuat kemasan produk makanan dengan teknik daur ulang sehingga siap dipamerkan dan dijual

           
           


                       





Kelas   XII,  Semester 2        

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kerajinan

9.   Mengapresiasi benda kerajinan dengan menggunakan teknik sayat dan ukir

9.1     Mengenal berbagai produk kerajinan dengan menggunakan teknik sayat dan ukir
9.2     Mengapresiasi keterampilan teknis kerajinan dengan menggunakan teknik sayat dan ukir

10. Membuat benda kerajinan dengan menggunakan teknik sayat dan ukir
10.1   Merencanakan prosedur kerja pembuatan benda  kerajinan dengan menggunakan bahan keras alami maupun buatan yang menerapkan motif tradisional, mancanegara maupun modifikasinya, menggunakan teknik sayat dan ukir 




10.2   Mendesain kerajinan dengan bahan keras alami maupun buatan yang menerapkan motif tradisional, mancanegara maupun modifikasinya, menggunakan teknik sayat dan ukir 
10.3   Membuat benda kerajinan dengan menggunakan bahan keras alami maupun buatan yang menerapkan motif tradisional, mancanegara maupun modifikasinya, menggunakan teknik sayat dan ukir 
10.4   Membuat kemasan benda kerajinan dengan menggunakan bahan keras alami maupun buatan yang menerapkan motif tradisional, mancanegara maupun modifikasinya, menggunakan teknik sayat dan ukir  untuk dipamerkan atau dijual
Teknologi Rekayasa

11. Mengapresiasi karya teknologi rekayasa
11.1  Mengenal berbagai produk alat transportasi dengan energi mekanik
11.2   Mengapresiasi keterampilan teknis pembuatan produk alat transportasi dengan energi mekanik

12. Menciptakan karya teknologi rekayasa
12.1 Merencanakan prosedur kerja pembuatan alat transportasi mainan dengan energi mekanik
12.2  Membuat produk alat transportasi mainan dengan energi mekanik

Teknologi Budidaya

13. Mengapresiasi karya budidaya




13.1   Mengenal berbagai produk budidaya udang air tawar/laut
13.2   Mengapresiasi keterampilan teknis budidaya udang air tawar/laut
14. Melaksanakan teknologi budidaya

14.1   Merencanakan budidaya udang air tawar/laut
14.2   Memelihara udang air tawar/laut

Teknologi Pengolahan

15. Mengapresiasi karya teknologi pengolahan
15.1   Mengenal berbagai produk makanan yang dibuat dari satu bahan 
15.2   Mengapresiasi keterampilan teknis pengolahan satu bahan menjadi berbagai produk makanan
16. Menerapkan karya teknologi pengolahan

16.1   Merencanakan prosedur kerja pengolahan satu bahan menjadi berbagai produk makanan

16.2   Membuat produk hasil pengolahan satu bahan menjadi berbagai produk makanan



E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
 


Mata Pelajaran Keterampilan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

A.  Latar Belakang

Usaha mengembangkan manusia berkualitas yang siap menghadapi berbagai tantangan hidup dimulai sedini mungkin melalui pendidikan. Kegiatan pendidikan diberikan antara lain melalui sejumlah mata pelajaran yang dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan bervariasi bagi peserta didik. Tidak semua lulusan SMP/MTs melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, sebagian diantaranya harus memasuki dunia kerja. Oleh sebab itu mata pelajaran keterampilan perlu diberikan pada peserta didik di tingkat SMP/MTs. Mata pelajaran Keterampilan diarahkan agar peserta didik dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skills) yang meliputi keterampilan personal, sosial, pra-vokasional, dan akademik. Penekanan jenis keterampilan yang dipilih oleh satuan pendidikan perlu mempertimbangkan minat dan bakat peserta didik serta potensi lokal, lingkungan budaya, kondisi ekonomi dan kebutuhan daerah.
Keterampilan personal dan sosial diperlukan oleh seluruh peserta didik, keterampilan akademik diperlukan oleh mereka yang akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan keterampilan pra-vokasional diperlukan oleh mereka yang akan memasuki dunia kerja. Keterampilan pra-vokasional memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat dalam berbagai pengalaman apresiasi dan berkreasi untuk menghasilkan suatu karya yang bermanfaat langsung bagi kehidupan peserta didik.  Seluruh aktivitas pembelajaran memberikan bekal kepada peserta didik agar adaptif, kreatif dan inovatif melalui pengalaman belajar yang menekankan pada aktivitas fisik dan aktivitas mental. Peserta didik melakukan interaksi dengan produk kerajinan dan teknologi yang ada di lingkungannya untuk dapat menciptakan berbagai jenis produk kerajinan maupun produk teknologi.
Orientasi pembelajaran Keterampilan pra-vokasional adalah memfasilitasi pengalaman emosi, intelektual, fisik, persepsi, sosial, estetika, artistik dan kreativitas peserta didik dengan melakukan aktivitas apresiasi dan kreasi terhadap berbagai produk. Kegiatan ini dimulai dari mengidentifikasi potensi di sekitar peserta didik untuk diubah menjadi produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Pembelajaran dirancang secara sistematis melalui tahapan meniru, memodifikasi, dan mengubah fungsi produk yang ada menuju produk baru yang lebih bermanfaat.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar berikut merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diberikan oleh sekolah/madrasah. Setiap satuan pendidikan dapat menawarkan pelajaran keterampilan lain yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik serta potensi lokal, lingkungan budaya, kondisi ekonomi dan kebutuhan daerah, dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan sendiri.

B.  Tujuan

Mata pelajaran Keterampilan pra-vokasional bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1.       Mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan membuat berbagai produk kerajinan dan produk teknologi yang berguna bagi kehidupan manusia
2.       Memiliki rasa estetika, apresiasi terhadap produk kerajinan, produk teknologi, dan artefak dari berbagai wilayah Nusantara maupun dunia
3.       Mampu mengidentifikasi potensi daerah setempat yang dapat dikembangkan melalui kegiatan kerajinan dan pemanfaatan teknologi sederhana
4.       Memiliki sikap profesional dan kewirausahaan.

C.  Ruang Lingkup

Mata pelajaran Keterampilan pra-vokasional meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1.      Keterampilan kerajinan
2.      Pemanfaatan teknologi sederhana yang meliputi teknologi rekayasa, teknologi budidaya dan teknologi pengolahan
3.      Kewirausahaan.
Struktur pengetahuan dalam matapelajaran Keterampilan terdiri dari jenis, bentuk, cara kerja dan fungsi kerajinan dan teknologi. Pembelajaran mata pelajaran ini berintegrasi dengan pengetahuan yang telah diperoleh peserta didik dalam matapelajaran lain.



D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kelas VII, Semester 1
           
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kerajinan

1.      Mengapresiasi benda kerajinan

1.1  Memahami keterampilan teknis pada produk benda kerajinan
1.2  Mengapresiasi unsur estetika pada produk benda kerajinan

2.      Membuat benda kerajinan  

2.1  Merencanakan prosedur kerja pembuatan benda  kerajinan untuk fungsi pakai/hias berbahan lunak alami maupun buatan dengan teknik lipat, potong dan rekat
2.2     Mendesain benda kerajinan untuk fungsi pakai/hias berbahan lunak alami maupun buatan dengan teknik lipat, potong  dan rekat
2.3     Membuat benda kerajinan untuk fungsi pakai/hias berbahan lunak alami maupun buatan dengan teknik lipat, potong  dan rekat
2.4  Membuat kemasan benda kerajinan untuk fungsi pakai/hias dengan sentuhan estetika sehingga siap dipamerkan atau dijual

Teknologi Rekayasa 

3.   Mengapresiasi karya teknologi rekayasa

3.1  Memahami fungsi dan keterampilan teknis pada produk alat penerangan dengan listrik arus lemah (baterai)
3.2  Mengapresiasi keterampilan teknis pada produk alat penerangan dengan listrik arus lemah (baterai)

4.   Menciptakan karya teknologi rekayasa


4.1  Merencanakan prosedur kerja pembuatan  alat  penerangan dengan listrik (baterai)
4.2  Membuat alat penerangan dengan listrik arus lemah (baterai)
Teknologi Budidaya

5.   Mengapresiasi karya teknologi budidaya

5.1  Mengenal produk hewan unggas petelur
5.2  Mengapresiasi produk hewan unggas petelur

6.   Menerapkan teknologi budidaya


6.1     Menyusun rencana pemeliharaan dan perawatan hewan unggas petelur
6.2   Memelihara hewan unggas petelur sampai menghasilkan telur

Teknologi Pengolahan

7.      Mengapresiasi karya teknologi pengolahan
7.1  Mengenal  produk manisan buah dan kemasannya dari sesi citarasa, estetika dan keterampilan teknik baik lisan maupun tertulis

7.2  Menghargai produk manisan buah dan kemasannya dari sesi citarasa, estetika dan keterampilan teknik baik lisan maupun tertulis

8.      Menerapkan teknologi karya pengolahan 
8.1  Merencanakan prosedur kerja pembuatan manisan bentuk padat dari bahan nabati

8.2  Membuat produk manisan basah bentuk padat dari bahan nabati sesuai dengan prosedur kerja yang disusunnya
8.3  Membuat kemasan produk manisan basah dengan sentuhan estetika sehingga siap dipamerkan dan dijual



Kelas   VII     Semester 2     

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kerajinan

9.      Mengapresiasi benda kerajinan

9.1           Mengenal berbagai produk kerajinan yang menggunakan teknik butsir dan teknik cetak
9.2           Mengapresiasi keterampilan teknis kerajinan yang menggunakan teknik butsir dan teknik cetak

10.  Membuat benda kerajinan


10.1   Merencanakan prosedur kerja pembuatan produk kerajinan dengan teknik butsir dan cetak
10.2   Mendesain produk kerajinan teknik butsir dan cetak dengan ragam hias tradisional, mancanegara  maupun modifikasinya
10.3   Membuat produk kerajinan teknik butsir dan cetak dengan ragam hias tradisional, mancanegara  maupun modifikasinya
10.4   Membuat kemasan produk kerajinan teknik butsir dan cetak sehingga siap dipamerkan  dan dijual 

Teknologi Rekayasa

11. Mengapresiasi benda karya    teknologi rekayasa

11.1   Mengenal alat yang menimbulkan suara dengan listrik arus lemah (baterai)
11.2   Mengapresiasi  keterampilan teknis pada alat yang menimbulkan suara dengan listrik arus lemah (baterai)

12. Menciptakan  benda karya teknologi rekayasa


12.1   Merencanakan prosedur kerja pembuatan alat yang menimbulkan suara dengan listrik arus lemah (baterai)
12.2   Membuat alat yang menimbulkan suara dengan listrik arus lemah (baterai)


Teknologi Budidaya

13. Mengapresiasi karya teknologi budidaya

13.1       Mengenal  bibit hewan unggas
13.2       Mengapresiasi  keterampilan teknis pembibitan hewan unggas

14. Menerapkan teknologi budidaya


14.1   Menyusun rencana pemeliharaan bibit hewan unggas
14.2   Memelihara bibit hewan unggas
Teknologi Pengolahan

15. Mengapresiasi karya teknologi pengolahan

15.1   Mengenal  manisan kering dan kemasannya
15.2   Mengapresiasi  keterampilan teknis produksi dan pengemasan manisan kering

16. Menerapkan teknologi pengolahan




16.1   Merencanakan prosedur kerja pembuatan manisan kering dari bahan nabati
16.2   Membuat manisan kering dari bahan nabati
16.3   Membuat kemasan untuk manisan kering yang siap dipamerkan dan dijual



Kelas VIII, Semester  1

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kerajinan

1.      Mengapresiasi kerajinan jahit dan sulam

1.1  Mengenal produk kerajinan jahit dan sulam
1.2  Mengapresiasi keterampilan teknis kerajinan jahit dan sulam

2.      Membuat produk kerajinan jahit dan sulam
 


2.1  Merencanakan prosedur kerja pembuatan produk kerajinan jahit dan sulam
2.2     Mendesain produk kerajinan jahit dan sulam dengan ragam hias tradisional, mancanegara  maupun modifikasinya
2.3     Membuat produk kerajinan jahit dan sulam dengan ragam hias tradisional, mancanegara  maupun modifikasinya
2.4  Membuat kemasan produk kerajinan jahit dan sulam sehingga siap dipamerkan  dan dijual

Teknologi Rekayasa

3.      Mengapresiasi karya teknologi rekayasa penjernihan air

3.1  Mengenal alat penjernihan air dengan teknologi mekanis
3.2  Mengapresiasi keterampilan teknis pembuatan alat penjernihan air dengan teknologi mekanis

4.      Menerapkan teknologi rekayasa penjernihan air

4.1  Merencanakan prosedur kerja  pembuatan alat penjernihan air dengan teknologi mekanis

4.2  Membuat alat penjernihan air dengan teknologi mekanis




Teknologi Budidaya

5.      Mengapresiasi hasil teknologi budidaya
5.1  Mengenal berbagai tanaman obat
5.2  Mengapresiasi keterampilan teknis budidaya tanaman obat
6.      Menerapkan teknologi budidaya
6.1  Menyusun rencana penanaman dan perawatan tanaman obat

6.2  Merawat tanaman obat

Teknologi Pengolahan

7.   Mengapresiasi karya teknologi pengolahan

7.1  Mengenal  produk pengawetan  bahan nabati yang diasinkan
7.2  Mengapresiasi keterampilan teknis pengawetan bahan nabati yang diasinkan

8.   Menerapkan teknologi pengolahan
8.1  Merencanakan prosedur kerja pengawetan bahan mentah nabati dengan cara diasinkan

8.2  Melakukan proses pengawetan bahan mentah nabati dengan cara diasinkan

8.3  Membuat kemasan produk pengawetan bahan nabati melalui pengasinan sehingga siap dipamerkan dan dijual


           


           





Kelas   VIII    Semester   2
                       
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kerajinan

9.   Mengapresiasi kerajinan anyaman  dan makrame

9.1   Mengenal produk kerajinan anyaman dan makrame
9.2   Mengapresiasi keterampilan teknis pembuatan kerajinan anyaman dan makrame

10. Membuat produk kerajinan anyaman dan makrame

10.1 Merencanalan prosedur kerja pembuatan kerajinan anyaman dan makrame
10.2   Mendesain kerajinan anyaman dan makrame
10.3   Membuat produk kerajinan anyaman dan makrame
10.4  Membuat kemasan benda kerajinan anyaman dan makrame sehingga siap dipamerkan dan dijual

Teknologi Rekayasa

11. Mengapresiasi karya teknologi rekayasa

11.1 Mengenal  alat penjernihan air dengan teknologi kimia
11.2 Mengapresiasi keterampilan teknis pembuatan alat penjernihan air dengan teknologi kimia

12. Membuat alat penjernihan air
12.1 Merencanakan prosedur kerja pembuatan alat penjernihan air dengan teknologi kimia

12.2   Membuat alat penjernihan air dengan teknologi kimia

Teknologi Budidaya

13. Mengapresiasi karya teknologi budidaya tanaman hias
13.1 Mengenal  tanaman hias yang ada di lingkungan sekitar yang menggunakan media tanah

13.2 Mengapresiasi keterampilan teknis pembudidayaan tanaman hias yang  menggunakan media tanah

14. Menerapkan teknologi budidaya tanaman hias

14.1  Menyusun rencana penanaman dan perawatan tanaman hias yang  menggunakan media tanah

14.2   Menanam tanaman hias yang menggunakan media tanah
14.3   Merawat tanaman hias yang menggunakan media tanah

Teknologi Pengolahan

15. Mengapresiasi karya teknologi pengolahan pengawetan bahan makanan

15.1 Mengenalan produk hasil pengawetan bahan hewani yang diasinkan
15.2 Mengapresiasi keterampilan teknis pengawetan bahan hewani yang diasinkan

16. Menerapkan teknologi pengolahan pengawetan bahan makanan 
16.1  Merencanakan prosedur kerja pengawetan bahan mentah hewani dengan cara diasinkan

16.2 Melakukan proses pengawetan bahan mentah hewani dengan cara diasinkan

16.3 Membuat kemasan produk hasil pengawetan bahan hewani  yang diasinkan sehingga siap dipamerkan dan dijual


                       

           



Kelas   IX       Semester   1               

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kerajinan

1.   Mengapresiasi benda kerajinan dengan teknik potong sambung dan teknik potong konstruksi


1.1   Mengenal berbagai kerajinan dengan teknik potong sambung dan atau teknik potong konstruksi
1.2   Mengapresiasi keterampilan teknik potong sambung dan teknik potong konstruksi

2.   Membuat benda kerajinan  dengan teknik potong sambung dan teknik potong konstruksi
2.1   Merencanakan prosedur kerja pembuatan benda kerajinan dengan teknik potong sambung dan atau teknik potong konstruksi
2.2       Mendesain produk kerajinan menggunakan teknik potong sambung dan atau teknik potong konstruksi dengan ragam hias tradisional, mancanegara maupun modifikasinya
2.3       Membuat produk kerajinan menggunakan teknik potong sambung dan atau teknik potong konstruksi dengan ragam hias tradisional, mancanegara maupun modifikasinya


2.4    Membuat kemasan  produk kerajinan sehingga siap dipamerkan  atau dijual

Teknologi Rekayasa

3.  Mengapresiasi benda teknologi rekayasa

3.1  Mengenal berbagai alat yang berputar secara mekanis
3.2  Mengapresiasi keterampilan teknis pembuatan alat yang berputar secara mekanis

4.  Membuat benda teknologi rekayasa
4.1   Merencanakan prosedur kerja pembuatan alat yang  berputar secara mekanis

4.2   Membuat alat yang berputar secara mekanis
Teknologi Budidaya

5.   Mengapresiasi karya budidaya ikan air tawar

5.1  Mengenal berbagai jenis ikan air tawar
5.2  Mengapresiasi keterampilan teknis pembudidayaan ikan air tawar

6.  Menerapkan teknologi budidaya  ikan air tawar
6.1  Menyusun rencana pemeliharaan dan perawatan ikan air tawar

6.2  Memelihara ikan air tawar
Teknologi Pengolahan

7.   Mengapresiasi karya teknologi pengolahan

7.1       Mengenal berbagai hasil pengawetan bahan  nabati yang dikeringkan
7.2    Mengapresiasi keterampilan teknis pengawetan bahan  nabati yang dikeringkan

8.   Menerapkan teknologi pengolahan 
8.1   Merencanakan prosedur kerja mengawetkan bahan mentah nabati dengan cara dikeringkan

8.2   Melakukan proses pengawetan bahan mentah nabati dengan cara dikeringkan

8.3   Membuat kemasan hasil pengawetan bahan nabati yang dikeringkan sehingga siap dipamerkan dan dijual






Kelas   IX       Semester 2     

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kerajinan

9.   Mengapresiasi kerajinan dengan teknik sayat dan ukir

9.1   Mengenal produk kerajinan yang menggunakan teknik sayat dan ukir
9.2   Mengapresiasi keterampilan teknis pembuatan kerajinan dengan teknik sayat dan ukir

10.   Membuat benda kerajinan  dengan teknik sayat dan ukir

10.1 Merencanakan prosedur kerja pembuatan benda kerajinan yang menggunakan teknik sayat dan ukir dengan motif tradisional, mancanegara maupun modifikasinya





10.2 Mendesain benda kerajinan yang menggunakan teknik sayat dan ukir dengan motif tradisional, mancanegara maupun modifikasinya
10.3 Membuat benda kerajinan yang menggunakan teknik sayat dan ukir dengan motif tradisional, mancanegara maupun modifikasinya
10.4   Membuat kemasan benda kerajinan sehingga siap dipamerkan dan dijual

Teknologi Rekayasa

11. Mengapresiasi alat yang berputar digerakkan listrik
11.1 Mengenal berbagai alat yang berputar dengan memanfaatkan arus listrik

11.2 Mengapresiasi keterampilan teknis pembuatan alat yang berputar dengan memanfaatkan arus listrik

12.   Membuat alat yang berputar digerakkan listrik
12.1 Merencanakan prosedur kerja pembuatan alat yang berputar digerakkan listrik

12.2 Membuat alat yang berputar digerakkan  listrik


Teknologi Budidaya

13.   Mengapresiasi karya teknologi budidaya ikan hias air tawar
13.1 Mengenal berbagai ikan hias air tawar
13.2 Mengapresiasi keterampilan teknis pembudidayaan ikan hias air tawar

14. Menerapkan teknologi budidaya ikan hias air tawar 
14.1 Merencanakan prosedur kerja produk budidaya ikan hias air tawar di dalam kolam 

14.2 Melakukan budidaya ikan hias air tawar

Teknologi Pengolahan

15. Mengapresiasi hasil teknologi pengolahan

15.1 Mengenal berbagai  produk hasil pengawetan bahan hewani yang dikeringkan
15.2 Mengapresiasi keterampilan teknis pengawetan bahan hewani yang dikeringkan

16. Menerapkan teknologi pengolahan 
16.1 Merencanakan prosedur kerja pengawetan bahan mentah hewani dengan cara dikeringkan

16.2 Melakukan proses pengawetan bahan mentah hewani dengan cara dikeringkan

16.3 Membuat kemasan hasil pengawetan bahan hewani yang dikeringkan sehingga siap dipamerkan dan dijual



E.  Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.